Mahasiswa jaman sekarang doyan demo nggak jelas

Sebelumnya, tulisan ini tidak bermaksud menggeneralisir semua komponen mahasiswa, saya percaya niat mereka baik, tetapi tentu saja tidak semuanya baik, kembali ke masing2 orangnya.

Sejak kenaikan BBM kemarin, banyak sekali terjadi demo dimana2.  Dan (menurut saya) yang paling sering melakukan demo adalah para mahasiswa.  Saya sendiri tidak terlalu ambil pusing dengan urusan mereka yang selalu berdemo. Demo is ok, tapi kan dalam berdemo juga ada prosedur yang harus mereka ikuti, tidak asal demo lalu melakukan tindakan anarkis. Mungkin pembaca tahu lebih banyak berita mengenai tindakan anarkis para mahasiswa kurang kerjaan ini baik melalui media televisi, internet maupun media cetak.

Sekali lagi, menurut opini saya, mereka hanyalah mahasiswa yang tidak punya kerjaan alias lebih banyak nganggur di kampusnya dibanding belajar. Saya yakin, mahasiswa yang intelek tidak akan melakukan tindakan yang tidak ada juntrungannya seperti itu, justru bukan dukungan yang di dapat melainkan hujatan dan caci maki orang2 yang merasa dirugikan dengan tindakan demo seperti itu.

Kemarin saya juga mendengar mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta yang memblokir jalanan sehingga mengganggu arus lalu lintas di sekitar cawang. Sejujurnya, apakah adik2 mahasiswa kita ini mengerti bahwa banyak sekali pengguna jalan yang merasa di rugikan dan terbuang waktunya hanya untuk melihat aksi kampungan mereka? bayangkan jika dalam keadaan seperti itu, jalanan menjadi macet ada seorang suami yang harus membawa istrinya ke rumah sakit karena hamil tua. Lalu tercegat oleh kerumunan aksi mahasiswa yang memblokir jalan utama akses dari rumah pasutri yang istrinya sedang hamil tua tsb ke rumah sakit. Betapa malangnya jika hal itu sampai terjadi. Apakah si istri bisa bertahan dalam kondisi akan melahirkan tsb? Atau bisa juga orang sakit yang butuh penanganan segera, misal dalam keadaan sekarat entah karena tertabrak atau karena memang mempunyai penyakit yg sudah kronis. Lalu jalanan akses disekitar kampus mahasiwa tsb menjadi macet. Mungkin saja pak sopir ambulan akan mencari alternatif jalan lain, tetapi apakah melalui alternatif jalan lain akan lebih dekat akses nya? apakah waktu tempuhnya juga lebih cepat? sehingga si pasien dapat segera tertolong? Tak terbayangkan jika si pasien yg sekarat itu benar2 meninggal di jalan hanya karena ulah mahasiswa2 tsb.

Barusan saya nonton televisi, adalagi mahasiswa salah satu universitas di bilangan kalimalang yang melakukan aksi demo malam2 disekitar area kampusnya, dimana di jalan tersebut banyak sekali para pengguna jalan yang melintas, dan lebih parahnya lagi ketika ada mobil dengan plat merah melintas, mereka merusaknya, tanpa menghiraukan di dalam mobil tersebut ada anak kecil usia sekitar 5tahun. Omaigat, seperti ini perilaku calon pemimpin kita di masa depan? Kalo memang benar, ngga heran deh anggota DPR kita juga kelakuannya sama seperti adik2 mahasiswa ini. Belum lagi aksi dorong mendorong dengan aparat yang menjaga jalan nya demo supaya tertib yang biasanya berujung pada aksi baku hantam dengan aparat. Hey man, aparat juga manusia, mereka butuh makan, butuh kasih sayang keluarganya, butuh penghargaan dari atasan maupun institusinya, butuh menafkahi, bayangkan jika kalian di posisi aparat tsb. Bagaimana perasaan istri mereka saat suaminya bertugas, bagaimana perasaan anak2 yang selalu merindukan ayahnya segera pulang untuk menemani mereka bermain mobil2an, bagaimana perasaan atasan yang anak buahnya harus menjaga jalan nya demo? Coba pikirkan..

Itu baru dua kampus yang menurut saya sudah sangat memprihatinkan kebobrokan moralnya, belum kampus2 lain yang tidak sempat saya ikuti beritanya.

Saya juga pernah mahasiswa dan saya juga pernah ikut demo, tetapi tidak sampai melakukan tindakan anarkis yang berlebihan seperti ini. Memang tidak semua mahasiswa yang demo melakukan tindakan seperti ini (sekali lagi saya tekankan, saya tidak menggeneralisir) hanya saja ada sekelompok orang yang tidak ingin aksi demo berjalan tertib, nah orang2 itulah yang seharusnya kita kebiri, sehingga menodai niat baik mahasiswa pendemo yang benar2 niat hanya untuk demo dengan cara damai. Lebih parahnya lagi, mencoreng civitas akademika kampus ybs.

Kepada adik2 mahasiswa yg merasa, tolong deh. Jaga perilaku anda. Anda adalah calon pemimpin bangsa ini, kemana bangsa ini akan dibawa jika moral anda seperti itu. Kampungan, katrok, norak, anarkis, tidak berpendidikan. Seharusnya anda menjadi panutan bagi adik2 anda yang masih duduk di bangku sekolah. Ingat, tugas anda hanyalah belajar. Mari bangunlah bangsa ini agar maju. Jangan kalian rusak dengan perilaku2 memalukan seperti itu. Peace for all.

 

NB: tulisan ini saya buat khusus kepada pihak2 yang merasa melakukan tindakan tersebut, jika anda tidak merasa, ya tidak apa2.

4 Comments

  1. Gw jg suka heran sama pen demo2.. kaya nya udah keterlaluan ya.. ga cuma menyuarakan aspirasi nya doank tapi skrg malah banyak provokator2 yg bikin tindakan anarkis..

  2. mending orang orang yang demo itu dikasih lap ama bungkus permen. biar mereka bisa cari uang bukan koar koar ga jelas. mereka selalu saja bilang mereka berdemo atas nama rakyat. coba sekarang rakyat yang mana yang mereka bela, sebab setahu saya hampir semuanya jengkel tiap kali ada mahasiswa demo. sekarang ini jaman apa. Apa memang sekarang ini trennya balik kaya jaman dulu. demo sampai jalanan macet begitu tidak ada respon langsung menghancurkan gedung,kaca ama tawuran ma polisi. Apa itu yang namanya kaum intelektual?. Apa itu yang namanya agen pembaharu? agen perubahan. Saya yakin hampir kebayakan yang ikut demo itu pasti yang udah jadi “anak lama” di kampus alias semester 9 ke atas. Nyaris DO. Mereka berusaha terlihat aktif tidak sia-sia kuliah. TAPI, GUESS WHAT, jika ortu mereka melihat saya yakin mereka tidak ingin melihat anaknya berdemo. Nah jika orang tuanya saja tidak ingin anaknya berdemo apa itu juga bisa disebut mewakili masyarakat. Bukahkah orang tua juga bagian dari masyarakat???.

  3. yup setuju bgt mas, kadang saya kasiang melihat mereka sendiri, contohnya senior saya di kampus, ada lho yg pas semester2 awal mereka sering demo, eh ternyata pas udah waktunya lulus, dia belum juga lulus karena terlalu sibuk sama urusan demo. Hingga akhirnya dia DO.

    kasian kan ortunya..semoga hal yg tersebut gak terjadi sama adik2 kita.

  4. utk siswa yg demo kelaut ajeee… coba lah belajar tehnologi, buat pesawat canggih trus jual deh… kan biasanya orang yg mengkritik itu karena blom ada kesempatan saja , klu sdh ada kesmpt ya sama saja? contohnya saja budiman sujatmiko kadernya PDI perjuangan.

Tinggalkan Balasan ke bambangp Batalkan balasan